Hasil Uji Lab Dugaan Keracunan MBG di SMKN 3 Balikpapan Belum Keluar

Balikpapan, IDN Times – Dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di SMKN 3 Balikpapan mencuat setelah lima siswi sekolah tersebut sempat dirawat di rumah sakit pada Kamis (25/9/2025). Kasus ini menjadi perhatian publik usai beredarnya video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan dua siswi dalam kondisi lemas di dalam kendaraan, hingga menimbulkan spekulasi adanya keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, memastikan pihaknya telah mengambil sampel makanan MBG dari sekolah dan SPPG untuk diteliti di BPOM Samarinda. Namun, hasil uji laboratorium belum bisa dipublikasikan karena masih dalam proses pemeriksaan.
“Prosesnya butuh waktu sekitar tiga hari karena harus melalui uji mikrobiologi. Kalau terlalu lama, sampel juga bisa dinyatakan tidak valid. Jadi kita tunggu saja hasil lab-nya, karena kami tidak bisa berasumsi apakah ini keracunan atau bukan,” jelas Alwiati, Rabu (1/10/2025).
1. Kronologi dugaan keracunan di SMKN 3 Balikpapan

Lima siswi SMKN 3 Balikpapan sempat mengalami gejala sakit mulai dari pusing hingga sesak napas setelah mengonsumsi MBG pada Kamis (25/9/2025). Mereka adalah Herfina Alissha Queenza, Najmah Hayyu Tian Putri, Vanessa Felove Aditi Marviani, Anisa Rahma (kelas XI), serta Hanin (kelas X).
Vanesa Felove Aditi Marviani, salah satu siswi yang sempat terekam dalam video viral, mengaku dirinya lemas bukan karena keracunan, melainkan kelelahan setelah membantu mengurus beberapa temannya yang sakit. “Saya sempat mondar-mandir ke UKS dan juga ke rumah dua teman yang tidak bisa dihubungi orang tuanya. Karena kecapekan, saya ikut lemas dan akhirnya dibawa ke UGD,” tuturnya.
2. Pengakuan siswi SMKN 3 Balikpapan

Najmah Hayyu Tian Putri mengatakan dirinya punya riwayat asam lambung dan asma. Ia mengaku sempat sesak napas beberapa menit setelah mengonsumsi MBG. “Makanannya datang terlambat, biasanya jam 8 tapi kemarin jam 10. Saya juga mencium aroma makanan agak berbeda, seperti ada bau obat, tapi bukan basi,” ujarnya.
Najmah sempat dirawat di RS Balikpapan Baru dan menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya dinyatakan normal sehingga ia langsung diperbolehkan pulang.
Siswi lainnya, termasuk Anisa Rahma dan Herfina, juga mendapatkan perawatan medis. Dari hasil pemeriksaan, seluruh siswa tidak menunjukkan indikasi keracunan makanan.
3. Keterangan sekolah

Kepala SMKN 3 Balikpapan, Sukarni Chandra, menegaskan bahwa kasus ini bukan karena keracunan MBG, melainkan faktor kelelahan siswa ditambah keterlambatan distribusi makanan.
“Video yang viral itu membuat masyarakat salah paham. Memang ada lima siswa yang dibawa ke rumah sakit, tapi hasil cek darah mereka negatif. Hanya satu siswi leukositnya tinggi karena batuk pilek, bukan keracunan,” ungkap Sukarni.
Menurutnya, program MBG di SMKN 3 Balikpapan sudah berjalan sekitar satu bulan dengan menyediakan 1.644 porsi makanan setiap hari. Selama ini tidak pernah ada masalah serius terkait kualitas makanan. “Paling hanya soal selera, karena makanannya tidak menggunakan MSG. Jadi bukan soal keamanan pangan,” pungkasnya.