Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menteri P2MI Bakal Siapkan Lembaga Bahasa untuk Siswa yang Ingin Kerja ke Luar Negeri

317aac46-7369-4ce2-a708-2a3433fc0bf2.jpeg
Menteri P2MI, Karding mengunjungi SMTI Pontianak. (IDN Times/Teri).
Intinya sih...
  • Menteri Karding bakal siapkan lembaga bahasa Jepang untuk siswa yang berminat bekerja di luar negeri, khususnya ke Jepang.
  • Permintaan pekerjaan dari luar negeri mencapai 1,7 juta, sementara baru bisa mengisi sebanyak 297 ribu.
  • Gubernur Kalimantan Barat akan memberikan beasiswa dan pelatihan kepada siswa yang berminat bekerja di luar negeri terutama ke Jepang.

Pontianak, IDN Times - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Jumat (20/6/2025). Menteri Karding meninjau dan memantau langsung ke Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI) Pontianak. Dalam kunjungannya, Karding memantau kesiapan anak-anak dalam hal kurikulum sekolah.

Menurutnya, anak-anak berpotensi untuk bekerja di luar negeri usai tamat sekolah. Dirinya juga bilang akan membantu jika ada siswa yang berniat untuk melanjutkan kerja di luar negeri.

“Saya kunjungi sekolah lokasi perindustrian ini. Ternyata kurikulumnya juga saya kira sudah sama misalnya dengan Jepang ya. Setelah kita cerita bahwa luar negeri itu seleringnya bagus, pengalaman dapet, dan sebagainya, mereka rata-rata mau ke luar negeri,” kata Karding.

1. Bakal siapkan lembaga bahasa Jepang

85c056b0-aaaa-46ef-8a76-46d1a0603989.jpeg
Siswa SMTI Pontianak. (IDN Times/Teri).

Rerata sejumlah siswa di sana berminat untuk melanjutkan kerja di luar negeri, khususnya ke Jepang. Untuk itu, Menteri Karding bakal menyiapkan lembaga bahasa untuk memfasilitasi kemampuan berbahasa Jepang.

“Tinggal nanti kami siapkan lembaga untuk bahasa, bahasa Jepang. Ini rata-rata mau ke Jepang. Lembaga bahasa nanti disiapkan bersama dengan Gubernur, kira-kira yang mau keluar negeri siapa, di mana, itu langsung kita latih bahasanya,” ucapnya.

Menteri Kadir yakin dengan skill siswa yang sudah terekognisi, terutama pada pada beberapa program hingga pada bidang teknologi mesin.

“Lagi kita gencarkan memberi pilihan kepada masyarakat Indonesia, yang mau bekerja dalam negeri tentu kita senang, yang mau bekerja di luar negeri juga kita senang. Agar apa? Agar anak-anak kita ini yang produktif,” paparnya.

2. Permintaan pekerjaan di luar negeri capai 1,7 juta

ba38d961-30c6-4d79-b456-4f86ebab8e58.jpeg
Menteri P2MI, Karding meninjau siswa di SMTI Pontianak. (IDN Times/Teri).

Dalam menghadapi bonus demografi, angkatan kerja di Indonesia bertambah hingga 4 juta setahun, dari 152 juta angkatan kerja produktif.

“Ini kalau tidak tersalurkan, yang pusing kan kita semua, pemerintah daerah pusing, pemerintah pusat pusing. Kita kasih pilihan-pilihan. Jadi untuk luar negeri itu permintaan pekerjaan sampai bulan Mei kemarin itu 1,7 juta,” terangnya.

Permintaan pekerjaan dari luar negeri sampai saat ini mencapai 1,7 juta, sedangkan Kementerian baru bisa mengisi sebanyak 297 ribu. Masih ada sebanyak 1,4 juta yang belum terisi.

“Nah ini sekarang kita sosialisasi ke Pemda dan bekerja sama dengan Pemda, serta ke sekolah-sekolah. Di SMK fokasi kita gencarkan, mulai dari skill domestik, care giver, perawat, hospitality, insinyur, operator komputer, pilot, macem-macem. Ada 700 jenis jabatan kerja,” ungkap Karding.

Menteri Karding juga mengingatkan kepada siswa terkait bahaya bekerja di luar negeri secara ilegal. Menurutnya, jika berangkat sesuai prosedur tentu bakal terlindungi.

“Di dalam pemberangkatan ini, ada namanya kontrak kerja. Kontrak kerja itu diatur semua. Tempat tinggalnya, jam kerjanya, jaminan perlindungannya. Tapi kalau dia berangkat sendiri, tidak lewat proses prosedur negara itu rawan untuk mengalami kekerasan, mengalami perdagangan, mengalami eksploitasi,” tuturnya.

3. Gubernur bakal beri beasiswa hingga pelatihan

36c01302-70f7-476b-a657-24d963257773.jpeg
Sejumlah siswa di SMTI Pontianak. (IDN Times/Teri).

Melihat minat siswa yang tinggi untuk kerja di luar negeri khususnya negara Jepang, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan sebut mereka harus mengusai bahasa Jepang dahulu. Norsan berencana bakal mempersiapkan beasiswa kepada siswa yang berminat untuk bekerja di luar negeri, serta pelatihan-pelatihan penunjang lainnya.

“Nah kita dari Pemprov nanti mungkin salah satu mungkin kita siapkan beasiswa ya. Kita siapkan biasiswa. Kemudian juga nanti kita mungkin memberikan pelatihan juga. Karena kita ada Balai Industri juga di tempat kita,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us