Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Stunting (Dok. IDN Times)

Penajam, IDN Times - Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) segera mendirikan ruang kendali pemantau terpusat atau Command Center Stunting. Tujuannya untuk mempercepat penurunan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak. 

“Kabupaten akan memiliki command center stunting untuk menyukseskan program pemerintah kabupaten dalam mempercepat penurunan stunting,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam kepada IDN Times, Senin (17/10/2022).

1. Mengidentifikasi dan mendata berbasis digital terhadap kasus stunting

ilustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Dikatakannya, Command Center Stunting itu, didirikan untuk mengidentifikasi dan mendata berbasis digital terhadap kasus stunting di Kabupaten PPU, sehingga dapat memudahkan dalam penanganan sunting di daerah.

“Di sinilah pusat informasi untuk mengetahui perkembangan kasus stunting pada empat kecamatan se  Kabupaten PPU,” jelas Hamdam.

Ia mengungkapkan, adapun pembangunan atau pendirian Command Center Stunting bersumber dari dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui matching fund bersama dengan Universitas Gunadarma. 

“Mereka akan membuatkan kita Command Center Stunting, sehingga masyarakat akan diberikan informasi terkait dengan kasus dan perkembangan terkini masalah stunting,” tuturnya.

2. Dilengkapi dengan alat-alat digital beserta aplikasi yang terbaru

Ir. H. Hamdam (IDN Times/Ervan)

Di Command Center Stunting tersebut, akan dilengkapi dengan alat-alat digital beserta aplikasi yang terbaru agar mempermudah masyarakat mencari tahu masalah stunting.

Hamdam menambahkan, Command Center Stunting tersebut akan memudahkan Kabupaten PPU melakukan monitoring dan melakukan aksi untuk mengintervensi penanganannya. 

“Jadi sekarang kita baru mengidentifikasi polanya, apakah itu karena pola asuh atau karena sanitasi yang tidak tepat itu yang akan identifikasi dan termasuk mengupdate data,” imbuhnya.

3. Dipusatkan di Kantor TP PKK PPU

ilustrasi bayi saat menjalani imunisasi di Posyandu. (IDN Times/Dini Suciatingrum)

Untuk diketahui, kelak lokasi Command Center bakal dipusatkan di Kantor sekretariat Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), yang berada di Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, PPU.

“Nanti kegiatan akan kerja sama dengan kader-kader posyandu di PPU yang telah diberi pelatihan dan telah mendapatkan aplikasi untuk melakukan pendataan stunting,” ucapnya.

4. Beri apresiasi ke Kodim 0913/PPU

Dandim Kapolres dan Kajari setelah dikukuhkan jadi orang tua asuh anak stunting PPU foto bersama Sekda Tohar (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan ini, Plt Bupati PPU, Hamdam juga memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap Komando Distrik Militer (Kodim) 0913/PPU yang telah melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan melakukan kampanye percepatan penurunan stunting di PPU. 

Di mana kodim melalui perangkatnya telah melakukan gerakan lapangan berupa sosialisasi bahkan telah melakukan pendataan sehingga diketahui  jumlah stunting di kabupaten PPU telah mencapai 897 dan kasus terbesar berada di kecamatan Sepaku sebanyak 378 kasus.  

Bahkan dalam kampanye tersebut, Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi, Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, dan Kepala Kejari PPU Agus Chandra telah dikukuhkan sebagai orangtua asuh stunting PPU.

“Kita sambut baik apa yang telah dilakukan oleh Kodim 0913/PPU. artinya memang persoalan stunting ini sudah menjadi persoalan bersama. Di mana stunting itu salah satu faktor penyebabnya adalah akibat kurangnya asupan gizi kepada anak, sehingga menjadi terlalu pendek untuk usianya,” pungkasnya.

Editorial Team