Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Puluhan Rumah Warga IKN di Penajam Paser Utara Terendam Banjir Rob

Banjir rob yang terjadi ke RT 06 dan RT 08 Nenang, Penajam (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Sedikitnya 70 rumah warga di kawasan pesisir pantai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir rob dari pasang air laut. Wilayah tersebut sebagian terdapat di wilayah calon ibu kota negara (IKN) masuk wilayah PPU.

“Informasi data yang diperoleh rumah warga yang terdampak banjir akibat rob atau air pasang sekitar ada 70 rumah. Lokasi kejadian Kelurahan Nenang di Kecamatan Penajam, PPU,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Marjani kepada IDN Times, Senin (6/12/2021).

1. Bencana banjir rob karena terjadi dua hari lalu

Anggota BPBD Penajam Paser Utara saat membantu warga korban banjir rob di Kelurahan Nenang, Penajam (IDN Times/Ervan)

Dikatakannya, bencana banjir rob karena pasang air laut yang tinggi tersebut hari Sabtu dan Minggu pada 5 hingga 6 Desember 2021 lalu pukul 16.30 Wita. Air pasang menjebol tanggul berbahan kayu sehingga air laut pun lantas merendam 70 rumah warga di area pesisir pantai. 

Jebolnya tanggul tersebut bukan saja disebabkan pasang air laut, namun juga disebabkan pendangkalan sungai. Sehingga air meluap ke pemukiman warga sekitar Sungai Nenang.

Ketinggian banjir berangsur-angsur turun, tetapi warga tetap meningkatkan kewaspadaan.  

“Akibat banjir rob tersebut, warga mengharapkan tanggul yang jebol dapat segera dibangun kembali oleh Pemkab PPU, karena pembuatan tanggul sebelumnya menggunakan anggaran dari APBD PPU. Kami juga telah menyampaikan hasil laporan lapangan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten PPU,” jelasnya. 

2. Banjir rob merendam rumah warga di RT 06 dan RT 08 Kelurahan Nenang

Kalakhar BPBD Penajam Paser Utara, Marjani (IDN Times/Ervan)

Lokasi banjir rob PPU terletak di RT 06 dan RT 08 Kelurahan Nenang Penajam. Karena posisi pemukiman warga berada dekat dengan pesisir pantai atau kurang lebih 30 meter dari bibir pantai.

Marjani berharap Dinas PUPR PPU dapat menindaklanjuti penanganan sementara kerusakan tanggul di area pesisir pantai ini. 

“Ketinggian air yang merendam rumah warga tersebut sudah masuk dalam rumah dengan ketinggian lebih kurang 30 hingga 40 centimeter. Tetapi kondisi akan semakin parah apabila ketinggian air pasang semakin naik. Kejadian bencana tersebut juga telah kami sampaikan kepada bapak Plt Sekda Muliadi selaku ex-officio atau kepala BPBD PPU,” tuturnya.

3. Warga pesisir pantai diminta waspada sebagai tindak pencegahan

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Marjani mengimbau, agar masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir pantai untuk lebih waspada dan siap sebagai tindakan pencegahan. Karena kondisi air pasang tinggi diprediksi bakal terjadi tiga hingga empat hari ke depan. 

“Daerah-daerah rawan terdampak banjir rob tersebut seperti di pesisir pantai Nipah-Nipah hingga Tanjung Jumlai Kecamatan Penajam, lalu di Kecamatan Waru sekitar Desa Sesulu dan wilayah pesisir Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu.” sebutnya. 

Selain mengusulkan ke Dinas PUPR PPU, lanjutnya, BPBD juga berencana mengusulkan penanganan banjir akibat rob ini ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Ditjen SDA Kementerian PUPR di Samarinda.

4. BPBD PPU siagakan 11 personel Satgas Pudalops PB selama 24 jam

Kantor BPBD Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Terkait dengan kesiapan personel BPBD PPU menghadapi bencana banjir rob sendiri, lanjut Marjani, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 11 orang personel Satuan Tugas yang tergabung dalam Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) yang bertugas dengan dua shift. 

Personel Satgas Pusdalops PB ini akan dikerahkan apabila terjadi bencana seperti banjir rob ini. Satgas ini siap selama 24 jam dengan waktu kerja secara dua shift.

Meskipun seharusnya atau idealnya empat shift.

“Saya akui berdasarkan keterangan warga banjir rob terakhir ini lebih parah jika dibandingkan dengan rob tahun 2017 dan terakhir di awal tahun 2019 lalu. Oleh karena itu kami minta warga meningkatkan kewaspadaan,” ucap Marjani.  

5. Warga khawatir ketinggian air meredam rumah makin meningkat

Kantor BPBD Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Seorang warga RT 08 Kelurahan Nenang bernama Jono membenarkan banjir rob akibat pasang tinggi air laut tahun 2021 ini lebih parah  dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena air sudah masuk dalam rumah warga yang lokasinya jauh dari bibir pantai.

"Kami khawatir air semakin naik ke daratan dan ketinggian air yang meredam rumah kami terus naik pula. Kami terus waspada menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi termasuk banjir susulan dengan bersiap mengungsi ke lokasi lebih aman," pungkasnya.   

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ervan Masbanjar
SG Wibisono
Ervan Masbanjar
EditorErvan Masbanjar
Follow Us