Pekerja Pembangunan Kilang Pertamina Balikpapan Diminta Diisolasi 

Diduga jadi penyebab penyebaran virus COVID-19

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) meminta isolasi  pekerja proyek refinery development master plan (RDMP) kilang Pertamina Balikpapan. Ratusan pekerja ini disebut menjadi faktor penyebab tingginya tingkat penyebaran virus COVID-19 di Balikpapan.

Selama berlangsungnya proyek pengembangan kilang ini mereka tinggal menyebar di pemukiman Balikpapan. 

“Penyebab mewabah COVID-19 di Balikpapan tinggi karena Balikpapan ini kota transit. Selain itu sub sub kontraktor proyek RDMP yang pekerjanya pendatang dari luar daerah dan mereka menyebar di pemukiman-pemukiman tidak hanya satu kawasan, menyebabkan banyaknya warga terpapar,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Kamis (29/7/2021).

1. Wali Kota Balikpapan minta pekerja luar RDMP isolasi dua minggu

Pekerja Pembangunan Kilang Pertamina Balikpapan Diminta Diisolasi Wali Kota Balikpapan Kalimantan Timur Rahmad Mas'ud. (IDN Times/Hilmansyah)

Rahmad mengatakan, permasalahan itu sudah dilaporkan kepada Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Sumber masalah diduga berasal dari pekerja proyek RDMP yang sebagian berasal dari luar daerah. 

Para pekerja sub kontraktor ini menetap di mes bersama pekerja RDMP lainnya yang berada di area pemukiman masyarakat Balikpapan.

Rahmad meminta pemerintah pusat melakukan isolasi mandiri pekerja proyek RDMP sekaligus memberi pengawasan ketat agar tidak ada pelanggaran dalam pelaksanaannya.

“Saya minta tenaga RDMP ini isolasi selama dua minggu. Mudah-mudahan jadi pertimbangan pemerintah pusat. Artinya pekerja yang ada sekarang apalagi mereka memberikan mes pekerja tidak dalam satu kawasan mereka menyebar di pemukiman pemukiman. Nah ini yang kita banyak dapat terkonfirmasi positif dan mereka tidak maksimal dalam isolasi mandiri,” tegasnya.

Baca Juga: Balikpapan Menuju Kota Layak Anak, tapi Perkawinan Dini Tinggi

2. Minta pemerataan jatah vaksin

Pekerja Pembangunan Kilang Pertamina Balikpapan Diminta Diisolasi Serbuan vaksinasi COVID-19 di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). (IDN Times/Hilmansyah)

Dalam kesempatan pertemuan virtual tersebut, Rahmad juga meminta pemerataan jatah vaksin dan termasuk memastikan peralatan penunjang kesembuhan pasien COVID-19. Sepertinya contohnya pengadaan tabung oksigen.  

“Saat ini kita kekurangan vaksin, di mana jumlah yang ingin mendapatkan vaksin sangat besar, sedangkan jatah vaksin yang dikirim pusat sedikit, untuk itu kita minta pemerataan jatah vaksin,” ujarnya.

Sedangkan dengan kondisi kekurangan oksigen, lanjutnya, Pemkot Balikpapan bergerak cepat, di mana pasokan oksigen didatangkan langsung dari Makassar.

Bekerja sama dengan PT Pelindo Dharma Lautan, pengiriman oksigen hanya selama satu malam. Wali kota Rahmad mengaku sempat mengalami kendala dalam pengiriman oksigen dari Makassar ke Balikpapan.

“Alhamdulillah. Tadinya mau lewat Palu pengirimannya. Tetapi kelamaan butuh waktu tiga hari baru tiba di Balikpapan. Kita hubungi pihak Dharma Lautan dan disetujui berangkat dari Pare-pare tujuan Balikpapan dengan jarak tempuh satu malam, “ jelasnya.

3. Angka penderita tembus 400 kasus per hari

Pekerja Pembangunan Kilang Pertamina Balikpapan Diminta Diisolasi Pemakaman jenazah positif terpapar virus COVID-19 di Balikpapan. Foto dok

Sementara itu, angka pasien terkonfirmasi positif COVID-19 Balikpapan menembus angka rata-rata 400 kasus pernah hari. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 memberi kelonggaran aktivitas pelaku ekonomi.

“Ada kelonggaran ini, saya sebagai wali kota merasa senang dan merasa khawatir juga. Senang karena diberi kelonggaran saudara kita PKL, UMKM, aktivitas perekonomian juga termasuk mal kita berharap perputaran ekonomi yang diinginkan beberapa pihak sudah diakomodasi. Alhamdulillah,” ujarnya.

Kekhawatiran ini, katanya, jangan sampai dengan kelonggaran warga lalai terhadap prokes, sehingga akan menambah jumlah penderita COVID. 

Tingkat keterisian kamar tidur pasien COVID-19 Balikpapan sudah menyentuh 100 persen di seluruh rumah sakit. Termasuk juga wisma atlet yang dijadikan sebagai tempat pasien isolasi mandiri (isoman).

Adapun tingkat keterisian pasien COVID-19 di embarkasi haji mencapai 70 persen. Kecepatan kasus pasien terkonfirmasi positif mencapai 400 kasus per hari dengan kematian mencapai 30 hingga 40 jiwa per hari. 

“RSUD Beriman sekarang juga menampung pasien COVID," ujarnya.

Baca Juga: Pekan Depan, Vonis Gugatan Praperadilan Tersangka Teroris Balikpapan 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya