5 Rekomendasi Film Klasik Terbaik di Mola, Drama hingga Kriminal
12 Angry Men (dok. United Artists/12 Angry Men)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Mola merupakan salah satu layanan streaming yang menyediakan banyak sekali film menarik. Mulai dari film lokal hingga mancanegara, film roman, horor, film klasik hingga yang terbaru.
Nah, bagi kamu yang mencari rekomendasi tontonan, berikut ini 5 rekomendasi film klasik terbaik yang dapat kamu saksikan di Mola.
1. 12 Angry Men (1957)
12 Angry Men merupakan film drama garapan sutradara Sidney Lumet. Film dengan format hitam-putih ini menceritakan perdebatan alot 12 juri dalam penentuan akhir persidangan. Adapun kasus yang mereka tangani ialah pembunuhan seorang pria di mana terdakwanya tak lain putra pria itu sendiri yang masih berusia 18 tahun.
Jika semua juri sepakat memberi putusan "bersalah", maka terdakwa akan diberi hukuman mati. Namun, saat diskusi di Gedung Pengadilan New York itu berlangsung, terjadi banyak hal mengejutkan. Sebelas juri menyatakan "bersalah", tetapi seorang lagi menyatakan "tak bersalah". Karena suara juri tidak bulat, maka terjadilah diskusi mendebarkan.
Sepanjang lebih dari satu setengah jam, film ini menampilkan debat sengit dibalut emosi yang meluap-luap. Juri nomor 8 yang menyatakan "tak bersalah" satu per satu mulai meyakinkan juri lain dengan menunjukkan beberapa kejanggalan pada pernyataan saksi mata. Namun, hingga waktu berlalu, juri tak kunjung mendapatkan suara bulat. Ketegangan antar juri meningkat, masalah personal pun bermunculan.
Baca Juga: 10 Potret Nadia Nur Aulya, Selebgram Hits Samarinda yang Stylish Abis
2. Good Will Hunting (1997)
Good Will Hunting merupakan film drama arahan sutradara Gus Van Sant. Film ini menceritakan tentang Will Hunting. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Will Hunting merupakan pemuda yang jenius.
Suatu hari, Will berhasil memecahkan soal matematika yang ditemuinya di papan tulis koridor. Hal itu sangat mengejutkan, pasalnya tak seorang pun mahasiswa MIT berhasil menjawab.
Di kelas, tak ada yang mengaku ketika Profesor Gerald Lambeu bertanya siapa yang menjawab soal. Ia pun membuat soal lain untuk mencari tahu. Lambat-lambat, akhirnya Profesor Lambeu mengetahui Will Hunting lah si jenius yang ia cari.
Ketika suatu hari Will Hunting bermasalah dengan hukum, Profesor Lambeu pun bersedia membantu, tetapi dengan satu syarat; Will harus bergabung dalam kelas matematika.
3. The Godfather Part II (1974)
The Godfather Part II merupakan film kedua dari trilogi The Godfather. Film drama kriminal garapan sutradara Francis Ford Coppola ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Mario Puzo. Film ini menceritakan sebuah kelompok mafia terkemuka di New York, keluarga Corleone.
The Godfather Part II mengisahkan asal usul keluarga tersebut. Don Vito Corleone lahir di Sisilia, Italia. Ia menjadi yatim piatu pada umur sembilan tahun setelah keluarganya dibunuh mafia setempat. Vito kecil yang terus diburu pun berhasil disembunyikan warga dan diterbangkan ke New York. Di kota inilah, Vito kecil tumbuh dan memulai perjalanannya dari orang biasa menjadi bos mafia paling disegani.
Secara bergantian, diceritakan pula situasi keluarga Corleone pada saat ini di bawah kepemimpinan Michael Corleone, putra bungsu Don Vito. Keluarga mafia itu mulai hilang kendali pasca ditinggal Don Vito. Banyak pihak yang tidak mempercayai Michael. Keadaan makin kacau ketika Michael nyaris tewas di rumahnya sendiri dalam satu insiden penembakan. Kini, tidak jelas lagi mana kawan dan mana lawan.
4. JFK (1991)
JFK merupakan film thriller misteri yang disutradarai Oliver Stone. Film ini menampilkan peristiwa pembunuhan Presiden John F. Kennedy dan berbagai spekulasi yang mengitarinya. JFK didasarkan dari buku On the Trail of the Assassins karya Jim Garrison dan Crossfire: The Plot That Killed Kennedy karya Jim Marrs
Film ini mengambil sudut pandang Jim Garrison sebagai Jaksa Wilayah New Orleans. Garrison mengambil tanggung jawab untuk menyelidiki pembunuhan ini. Ia tidak puas dengan pernyataan resmi yang menyebutkan Lee Harvey Oswald sebagai pelaku tunggal. Oswald sendiri tidak sempat diadili karena ia juga dibunuh beberapa hari kemudian.
Pada 1966, tiga tahun pasca penembakan Kennedy, Jim Garrison dan timnya kembali menyelidiki kasus ini yang mana sebelumnya sempat tersendat. Mereka mengumpulkan berbagai bukti, menelusuri rekaman kamera, dan menanyai banyak saksi mata. Meski begitu, upaya ini tidaklah mudah. Jim Garrison dan kawan-kawannya menghadapi banyak tantangan dan tekanan dari segala penjuru.
5. Pulp Fiction (1994)
Pulp Fiction merupakan film kriminal arahan sutradara Quentin Tarantino. Film dengan alur non-linear ini terdiri dari dua cerita yang saling terkait. Kisah pertama mengenai dua pembunuh bayaran; Vincent Vega dan Jules Winnfield. yang ditugaskan untuk mengambil kembali koper milik bos mereka yang dicuri rekan pengkhianat, Brett.
Cerita kedua mengenai Butch Coolidge, seorang petinju yang disuap untuk sengaja kalah di pertandingan selanjutnya. Yang menyuap adalah Marsellus Wallace, bos dari Vincent dan Jules si pembunuh bayaran.
Namun, Butch mengkhianati Marsellus dengan memenangkan pertarungan. Setelah itu, ia dan pacarnya bersiap melarikan diri. Tapi arloji emas kesayangan Butch tertinggal di apartemen. Ia pun nekat kembali untuk mengambilnya meskipun sadar menghadapi risiko yang tinggi. Sementara itu, anak buah Marsellus telah lebih dulu sampai, menanti kedatangan Butch.
Nah, itulah 5 film lawas terbaik yang dapat kamu saksikan di layanan streaming Mola. Meski telah berlalu puluhan tahun, nyatanya film-film di atas tetap eksis dan masih terus ditonton hingga hari ini.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Bengkel Mobil di Balikpapan, Lengkap dan Terjangkau
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
