Dinkes Balikpapan Razia Jajanan "Latiao" dari Cina yang Berbahaya

Balikpapan, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan melakukan razia terhadap jajanan asal Cina bernama Latiao setelah mendapat peringatan resmi dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Jajanan ini diketahui mengandung bakteri berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiyati, menyatakan bahwa pihaknya bergerak cepat untuk mengendalikan peredaran produk ini setelah rilis resmi dari BPOM diterima. "Kami langsung melakukan razia terhadap makanan asal China tersebut," katanya diberitakan Antara, Minggu (10/11/2024).
1. Jajanan Latiao mengandung bakteri Bacillus Cereus

BPOM mengungkap bahwa jajanan Latiao mengandung bakteri Bacillus Cereus, yaitu mikroorganisme yang dapat menghasilkan racun berbahaya bagi tubuh.
"Jika dikonsumsi, bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare dan muntah. Pada kasus yang lebih parah, terutama pada anak-anak, bisa menyebabkan syok. Bakteri ini sangat berbahaya," tegas Alwiyati.
2. Loka POM setempat untuk melacak peredaran jajanan Latiao

Dinkes Balikpapan berkoordinasi dengan Loka POM setempat untuk melacak peredaran jajanan Latiao di Kota Balikpapan. "Ternyata produk ini sudah banyak beredar di Kota Balikpapan, terutama di sekolah-sekolah karena memang target konsumennya anak-anak," ujarnya.
Alwiyati menambahkan bahwa ribuan kemasan Latiao telah beredar di Balikpapan, tidak hanya di sekolah tetapi juga di pasar tradisional dan pedagang lainnya. Ia menghimbau para pedagang untuk segera menurunkan atau tidak menjual produk tersebut dan mengembalikannya ke distributor.
3. Dinkes Balikpapan belum menerima laporan

Meski jajanan ini telah menyebar luas, hingga saat ini Dinkes Balikpapan belum menerima laporan mengenai dampak negatif pada warga yang mengonsumsinya.
"Kami belum menerima laporan terkait dampak kesehatan dari konsumsi Latiao di Balikpapan. Namun, kami memilih untuk melakukan pencegahan dini dengan menarik produk yang beredar di pasaran," pungkas Alwiyati.