Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi guru honor se Penajam Paser Utara demo DPRD (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Ratusan guru menggelar aksi demo di depan Kantor Pemkab dan DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (13/12/2021) pukul 09.00 Wita.

Mereka merupakan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanan (TK), dan madrasah tsanawiyah (MTS) swasta yang memperjuangkan 10 bulan honor mereka yang belum dibayarkan. 

Di bawah pengamanan Polres PPU dan Satpol PP PPU, massa pendemo rata-rata perempuan itu membentangkan puluhan spanduk dan poster bertuliskan tuntutan dan sindiran.

Aksi para guru tersebut merupakan kali kedua, di mana pada medio Juni 2021 aksi serupa pernah dilakukan mereka.

“Ini sudah akhir tahun namun tidak ada kepastian kapan honor kami dibayarkan. Kami menuntut kepastian kapan diberikan pada kami," ucap Koordinator Aksi juga Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikannya Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) PPU Nurlela dalam orasinya.

1. Para guru minta bantuan wakil rakyat perjuangkan honor atau insentif

Tuntut honor guru PAUD, TK dan MTs swasta se Penajam Paser Utara demo DPRD dan bupati PPU (IDN Times/Ervan)

Dikatakannya, para guru peserta demo meminta bantuan wakil rakyat untuk memperjuangkan insentif yang hingga kini terakumulasi masuk 10 bulan. Semestinya, masing-masing guru ini memperoleh insentif sebesarRp3,4 juta per bulan.

Di mana dalam setahun ini, guru hanya menerima honor untuk dua bulan saja.

Itu juga baru terjadi pada bulan November kemarin.

Menurutnya, dana hibah yang mereka perjuangkan, mekanismenya disalurkan melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU kepada yayasan selaku pengelola sekolah tempat para guru itu mengajar. Dana hibah itu untuk biaya operasional termasuk di dalamnya gaji atau insentif guru. 

2. Persoalan sudah berlangsung cukup lama tapi hanya pemerintah yang bisa menjawab

Editorial Team

Tonton lebih seru di