Menantu di Kalbar Nekat Membunuh Mertua, Diduga Sakit Hati

Pontianak, IDN Times - Seorang pria berinisial J (28), warga Dusun Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, nekat membunuh ibu mertuanya di Dusun Payung Api, Desa Sepiluk, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin (6/10/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Polsek Ketungau Hulu mengamankan J, pelaku dugaan pembunuhan terhadap mertuanya yang berinisial SY (52).
1. Korban bersimbah darah, posisi tengkurap

Kejadian bermula saat saksi, yang juga merupakan anak korban, mendengar suara rintihan dari kamar sebelah. Saksi yang tidur bersama korban langsung terbangun dan mendapati ibunya sudah bersimbah darah dalam posisi tengkurap.
Saksi, yang panik, segera meminta bantuan tetangga untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Warga kemudian menghubungi Polsek Ketungau Hulu pada pukul 02.00 WIB, melaporkan adanya dugaan pembunuhan.
Kapolres Sintang Ajun Komisaris Besar Pol I Nyoman Budi Artawan, mengungkapkan bahwa hasil visum menunjukkan korban mengalami sejumlah luka parah, termasuk luka sayat di bagian leher dan ibu jari sebelah kiri yang hampir putus.
"Sementara hasil visum yang kita terima terdapat luka sayat di bagian leher dan ibu jari sebelah kiri hampir putus," jelas Budi, Senin (7/10/2024).
2. Pelaku sakit hati karena perkataan korban

Pelaku J menyerahkan diri di Polsek Sekayam, Kabupaten Sanggau, pada Minggu (6/10/2024), pukul 10.00 WIB. Dalam pengakuannya, J mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban yang merupakan ibu mertuanya. Polisi kemudian membawa pelaku ke Polres Sintang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Sintang menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, tindakan keji tersebut didorong oleh rasa sakit hati akibat perkataan korban. Insiden bermula pada Jumat (4/10/2024), saat J berkunjung ke rumah mertuanya untuk melihat kedua anaknya yang tinggal bersama korban sejak istrinya meninggal dunia. J berniat membawa kedua anaknya pulang ke kampung untuk dirawat, namun keinginan tersebut ditolak oleh korban.
"Korban mengeluarkan kalimat yang menyakitkan hati pelaku, mengatakan, ‘Kau tidak tahu mengurus anakku yang sudah mati, jangan ambil anak-anak ini dari aku,’" terang Budi, mengutip pengakuan pelaku.
3. Pelaku menggorok leher korban

Kalimat tersebut memicu kemarahan J. Setelah memendam amarah, ia memutuskan untuk membunuh mertuanya pada malam kejadian.
Saat tiba di kediaman korban, J melancarkan aksinya dengan menikam korban berkali-kali di bagian dada menggunakan sebilah pisau. Korban yang mencoba melarikan diri sempat terjatuh. J kemudian merangkul leher korban dan melanjutkan serangannya dengan menusuk leher korban, hingga akhirnya korban tak berdaya dan tersungkur. Setelah melakukan aksinya, J melarikan diri.
Anak korban yang terbangun akibat suara rintihan menemukan ibunya sudah dalam kondisi bersimbah darah. Polisi berhasil menangkap J beberapa jam setelah kejadian, dan ia kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.