Perusahaan Tambang Keruk Kawasan Hutan Lempake Samarinda

Samarinda, IDN Times – Aktivitas pertambangan batu bara menerobos Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Lempake, Samarinda, yang dikelola oleh Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Sejumlah alat berat diketahui melakukan aktivitas penggalian di areal seluas kurang lebih 3 hektare yang masuk KHDTK Lempake, Samarinda, tersebut.
Kepala Laboratorium Alam KHDTK Diklathut Fahutan Unmul, Rustam Fahmy, mengatakan aktivitas alat berat itu pertama kali diketahui pada Jumat malam, 3 April 2025.
"Saat itu mahasiswa saya sedang patroli dan menemukan adanya aktivitas pertambangan di areal yang masuk KHDTK Lempake," kata Fahmy saat dihubungi dari Balikpapan, Senin (7/4/2025).
1. Sudah dipantau sejak lama
Fahmy mengaku bahwa pihaknya telah lama memantau aktivitas perusahaan tambang pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang lokasinya berbatasan langsung dengan KHDTK Lempake. Menurutnya, konflik lahan akibat tumpang tindih izin sudah terjadi sejak awal pandemik COVID-19, dan kian masif sejak tahun 2022 hingga 2023.
“Tahun lalu bahkan sempat terjadi longsor di area yang mereka gali, dan itu berdampak langsung ke kawasan KHDTK kami,” jelasnya.
Fahmy menyebut berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan aktivitas tersebut, termasuk melakukan penggerebekan, patroli rutin, hingga melayangkan surat resmi kepada pihak terkait. Laporan terakhir telah disampaikan kepada Dekan Fakultas Kehutanan Unmul dan Gakkum KLHK pada 12 Agustus 2024.