Hari Air Sedunia, Mahasiswa di Banjarmasin Bersihkan Drainase

Drainase banyak sampah dan tak berfungsi

Banjarmasin, IDN Times - Hari Air Sedunia yang diperingati warga dunia setiap 22 Maret dilakukan dengan berbagai cara. Para mahasiswa di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) pun turut memperingatinya dengan cara membersihkan drainase setempat. 

Yakni, kelompok dari Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Kalimantan (Mapala Uniska) Banjarmasin. Mereka membersihkan sampah drainase di sekitar kampus di Jalan Adyaksa, Banjarmasin Utara, Rabu (22/3/2023).

1. Drainase yang menyebabkan banjir di sekitar jalan

Hari Air Sedunia, Mahasiswa di Banjarmasin Bersihkan DrainaseAksi bersih-bersih drainase dalam rangka Hari Air Sedunia di Banjarmasin.

Aksi kebersihan drainase itu diikuti kurang lebih 15 mahasiswa. Mereka rela kotor-kotoran masuk got yang kondisinya memang memprihatinkan.

Koordinator aksi Mapala Uniska Rizky Dwiyanto mengatakan, pembersihan drainase menjadi program rutin. Kegiatan lingkungan dimaknai dengan membersihkan got tersebut. 

Persoalan drainase yang terjadi tumpukan sampah oleh oknum warga yang tak peduli lingkungan.

"Sengaja kami ambil drainase yang dekat dengan kami, karena memang selama ini tidak berfungsi dan sering banjir apabila hujan yang deras," katanya.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Kak Niacika, Pendongeng yang Aktif di Banjarmasin

2. Pemkot Banjarmasin menghargai komitmen mahasiswa

Hari Air Sedunia, Mahasiswa di Banjarmasin Bersihkan DrainaseFoto bersama setelah aksi bersih- bersih drainase.

Kabid Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin M Khuzaimi mengapresiasi komitmen para mahasiswa ini. Kegiatan yang dapat memberikan edukasi bahwa pentingnya menjaga kebersihan.

Yang terpenting, menjaga kebersihan itu adalah tugas bersama dan tanggung jawab bersama.

"Saya mengapresiasi aksi mahasiswa Uniska ini. Ini dapat menularkan pada mahasiswa lainnya maupun pelajar dapat menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar," katanya.

3. Ajak warga pilah sampah dari rumah

Khuzaimi melanjutkan budaya membuang sampah harus memperoleh apresiasi tinggi.  Namun perlu juga mengoptimalkan atau memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan.

Misal dimanfaatkan jadi pupuk dari sampah organik. Kemudian mengumpulkan sampah plastik yang dapat didaur ulang dan sampah lainnya yang dapat dimanfaatkan.

"Warga diimbangi, tidak hanya harus membuang sampah pada tempatnya. Namun perlu juga belajar pilah sampah, yakni mengoptimalkan sampah yang ada," tutupnya.

Baca Juga: Penyakit TBC Meningkat di Banjarmasin selama Tiga Tahun Terakhir    

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya