Warga Tewas Antre Minyak Goreng, Pihak Grosir Diminta Tanggung Jawab

Pemkot Samarinda beri ultimatum pada setiap market

Samarinda, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga Jalan Pangeran Suryanata Kelurahan Air Putih dilaporkan tewas saat antre minyak goreng di Indo Grosir Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim). Perempuan malang ini diduga kelelahan dan jatuh pingsan hingga mengembuskan napas terakhir. 

Soal itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun langsung bereaksi dengan keras. Ia menyebutkan, pihak pengelola Indo Grosir harus bertanggung jawab.

“Saya minta pihak grosir bertanggung jawab mengurusi masalah ini,” kata AH sapaan akrab Wali Kota Samarinda ini, Kamis (17/3/2022). 

1.Wali Kota Samarinda ultimatum pengelola supermarket dan pasar modern soal antrean.

Warga Tewas Antre Minyak Goreng, Pihak Grosir Diminta Tanggung JawabWali Kota Samarinda Andi Harun, saat diwawancarai media (Istimewa)

Meninggalnya IRT Samarinda mengantre minyak goreng terjadi pada Selasa 15 Maret 2022.  Andi Harun sangat menyesalkan berita duka dialami warga Kelurahan Air Putih ini.

Menurutnya, kejadian tersebut harus dijadikan pelajaran bagi seluruh pasar, retail, supermarket, dan toko yang ada di Samarinda. Agar pelanggan tidak menjadi korban akibat terlalu lelah mengantre. 

Andi Harun pun meminta mereka tidak lagi menerapkan sistem antre dalam pembelian minyak goreng. Apalagi sistem ini mengundang kerumunan warga. 

Ia menyarankan, penyaluran minyak goreng murah dapat dilakukan dengan sistem kupon seperti yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perumda Varia Niaga Samarinda. Menurutnya, cara tersebut bisa diterapkan agar dapat mengurangi panjangnya antrean yang terjadi akibat keinginan warga mendapatkan minyak goreng.

Hal itu dimaksud, warga tidak harus terikat dengan waktu yang bersamaan, seperti kupon yang sudah diberikan kepada warga tersebut, bisa dibawa ke toko saat kapan saja mereka bisa datang untuk menukarkan kupon, tanpa harus menunggu berdesakan dan mengantre panjang.

“Ini pelajaran bagi semua pihak terutama pasar modern dan swalayan untuk mencari metode yang lebih aman dan tidak melanjutkan sistem penyaluran yang sama dengan cara antre,” tegas Andi Harun.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang Gorengan Samarinda Terancam Tutup

2. Pengelola grosir dipanggil Pemkot Samarinda

Warga Tewas Antre Minyak Goreng, Pihak Grosir Diminta Tanggung JawabPertokoan Indo Grosir di Samarinda (Istimewa)

Setelah insiden yang dialami warga Suryanata, Pemkot Samarinda memanggil pihak pengelola grosir pada, Selasa (15/3/2022) kemarin.

Pemanggilan itu disebut untuk meminta keterangan kronologi peristiwa yang terjadi di lokasi perbelanjaan milik Indo Grosir. Menurut keterangan pihak pengelola, mereka sempat berupaya menolong sebelum korban dijemput oleh pihak keluarganya untuk di bawa ke RS.

Kejadian itu baru kali pertama terjadi dialami mereka. Tak menduga akan terjadinya hal itu, manajer Indo Grosir Samarinda meminta maaf atas kemalangan sudah terjadi. Mereka mendatangi keluarga korban guna menyampaikan duka cita. 

Pihak Indo Grosir juga mengaku, sistem penyaluran minyak goreng, baru dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan Samarinda usai adanya kejadian tersebut.

“Kita sangat menyesali hal itu. Tidak ada yang mau seperti ini. Ini menjadi pelajaran. Dan kami akan berupaya agar tidak ada lagi kerumunan,” ungkapnya

3. Kronologi tewasnya IRT di Samarinda demi minyak goreng

Warga Tewas Antre Minyak Goreng, Pihak Grosir Diminta Tanggung JawabKorban yang telah dibawa pulang ke rumah duka (Istimewa)

Korban bernama Rita Riyani (49) berangkat dari rumah untuk antre membeli minyak goreng di sejumlah lokasi di Samarinda pada Minggu 13 Maret 2022 pukul 11.00 Wita. 

Menurut keterangan saksi, korban awalnya mengantre minyak goreng di Indomaret yang berada di Jalan Pangeran Suriyanata. Di tempat ini, mending memperoleh 2 liter minyak goreng. 

Tetapi ternyata, korban masih melanjutkan dengan antre minyak goreng di Toko Alfa Midi yang tak jauh dari lokasi antre pertamanya. Ia pun kembali mendapatkan 2 liter minyak goreng.

Tak selesai di situ, korban kembali melanjutkan pencarian minyak goreng hingga ke Lotte Grosir yang berada di Jalan Kadier Oning Kota Samarinda. Korban pun berhasil memboyong 2 liter minyak goreng.

Totalnya, korban sudah memperoleh 6 liter minyak goreng. 

Korban masih belum merasa puas, hingga melanjutkan antrean di Indo Grosir yang berlokasi di Jalan Awab Syahranie Samarinda. Setibanya di sana, korban mengeluh sakit di bagian kepala dan keram pada tangan.

Korban segera menghubungi suaminya melalui telepon seluler.

Tak berselang lama, suami korban tiba di lokasi Indo Grosir tersebut. Saat suami tiba, korban pun pingsan dan bergegas dibawa ke Rumah Sakit Siaga Kota Samarinda.

Namun, pihak rumah sakit ini mengaku tidak sanggup menangani korban sehingga diminta rujukan ke RSUD AW Syahranie Samarinda.

Dalam keterangan pihak kedokteran kepada Polresta Samarinda, dibeberkan, bahwa korban telah meninggal dunia, setelah sempat dirawat selama 2 hari secara intensif oleh tim medis. Kondisi korban sejak jatuh pingsan, hingga dinyatakan meninggal dunia, belum pernah sadarkan diri.

“Menurut keterangan yang kami dapat, korban diduga kelelahan, dan memang memiliki riwayat penyakit asma. Dari keterangan tambahan juga bahwa korban mengalami pecah pembuluh darah,” pungkas Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly.

Baca Juga: Pemkot Samarinda Operasi Pasar Awasi Distribusi Minyak Goreng Subsidi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya