Akses Terputus Banjir, Paser Pakai Helikopter untuk Salurkan Logistik

Helicopter menjangkau lokasi terisolir

Balikpapan, IDN Times - Pemkab Paser Kalimantan Timur (Kaltim) menyewa helikopter guna membantu pendistribusian logistik ke sejumlah titik lokasi sulit dijangkau, Sabtu (9/10/2021).

Kabupaten ini sedang dilanda bencana banjir di mana sejumlah aksesnya terputus oleh genangan air  yang belum surut. 

Pesawat helikopter membawa bantuan makanan dan pakaian ini mendarat di lapangan SDN 017 Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Masyarakat pun bergantian menurunkan bantuan yang diangkut dalam tubuh pesawat ini. 

"Warga sudah sangat membutuhkan bantuan ini, termasuk desa yang terisolir. Bupati tidak mau menunggu hingga airnya surut," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Paser Abdul Kadir Sambodalangi, Minggu (10/10/2021). 

1. Akses darat masih terputus

Akses Terputus Banjir, Paser Pakai Helikopter untuk Salurkan LogistikProses distribusi logistik ke titik lokasi banjir di Kabupaten Paser Kaltim. Foto istimewa

Abdul mengatakan, akses menuju Desa Telake tidak bisa ditembus mempergunakan sarana transportasi darat. Jembatan Sungai Sangar menghubungkan kawasan tersebut kondisinya rusak parah terkena terjangan banjir.  

Kondisi ini diketahui saat Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf hendak menyerahkan bantuan ke lokasi bencana. Saat itu, penyerahan bantuan ke Desa Telake terhalang kondisi jembatan yang sudah tidak memungkinkan lagi.  

Baca Juga: Pemerintah Pusat Kaji Potensi  Bencana di IKN Penajam Paser Utara 

2. Bantuan berjalan lancar lewat jalur udara

Akses Terputus Banjir, Paser Pakai Helikopter untuk Salurkan LogistikPemukiman warga yang terdampak banjir di Long Kali, Paser (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser Salman mengatakan, proses distribusi logistik mempergunakan jalur udara berjalan lancar tanpa kendala. Pesawat helikopter hanya butuh waktu 15 menit hingga mendarat dengan selamat di lapangan SDN 017 Kecamatan Long Kali. 

Padahal dalam kondisi normal, transportasi darat untuk mencapai Desa Telake setidaknya butuh waktu berkisar 5 hingga 6 jam dari Desa Pait Kecamatan Long Ikis. Bantuan logistik berupa sembako diperuntukkan bagi 225 jiwa warga setempat selama kurun 10 hari ke depan. 

"Pengiriman logistik dilakukan dalam tiga rit penerbangan," papar Salman. 

3. IDI Paser menggandeng penggiat off roader menembus banjir

Akses Terputus Banjir, Paser Pakai Helikopter untuk Salurkan LogistikPetugas gabungan evakuasi warga Long Kali terdampak banjir (IDN Times/Ervan)

Sedangkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Paser punya strategi sendiri dengan menggandeng penggiat off roader dalam mendistribusikan logistik dan obat-obatan. 

"Jika jalan yang biasa kesusahan untuk tembus. Namun kami mencari jalur alternatif lainnya," kata Ketua IDI Paser Ahmad Hadi Wijaya.

Ahmad mengatakan, waktu tempuh dibutuhkan menembus lokasi banjir terbilang lebih lama dari waktu normal. Untuk mencapai Desa Mendik, Munggu, Muara Pias setidaknya butuh waktu tempuh lebih 2 jam dari Desa Putang. 

Di lokasi bencana, tim IDI Paser langsung melakukan pengobatan massal pada masyarakat di situasi banjir. Para relawan pun mendirikan dapur umum guna memperlancar proses distribusi logistik ke masyarakat. 

"Warga mengevakuasi barang-barangnya. Kami menyerahkan bantuan logistik, pengobatan dan mendirikan dapur umum," papar Hadi. 

IDI Paser memastikan akan rutin mengirimkan logistik serta bantuan pengobatan bagi masyarakat. 

Baca Juga: Sepuluh Lokasi di Kabupaten Paser Kebanjiran dan Menunggu Bantuan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya