Tinjau Banjir Kalsel, Presiden Jokowi Akan Kunjungi HST 3 Februari

Balikpapan, IDN Times - Banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan masih belum tuntas hingga saat ini. Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Presiden Joko "Jokowi" Widodo berencana mengunjungi kabupaten HST pada 3 Februari mendatang untuk meninjau langsung keadaan setelah bencana banjir. Untuk menyambut kehadiran presiden, Pemerintah Kabupaten HST pun melakukan sejumlah persiapan.
Dikutip dari ANTARA, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda HST, H Aidi Rozain mengatakan,"Iya, hari ini kita persiapan bersama jajaran TNI dari Kodim 1002/Barabai dan pemantapan kegiatan rencana kedatangan Presiden Jokowi," katanya pada Sabtu (30/1) di Stadion Murakata Barabai.
1. Presiden Jokowi akan meninjau Kabupaten HST pada 3 Februari
Menurutnya, hari ini jajaran Pemkab HST akan mengikuti vicon bersama jajaran Pemrov Kalsel guna rencana kegiatan.
"Untuk tepatnya ke desa mana kunjungan Presiden masih menunggu hasil vicon tersebut," katanya.
Pada lawatan ke HST, Jokowi direncanakan datang menggunakan helikopter dan mendarat di Stadion Murakata, Mandingin Barabai atau Posko Induk Penanganan Banjir pada Rabu (3/1/2021) sekitar pukul 13.30 WITA.
Setelah mendarat, rombongan RI 1 tersebut akan langsung menggunakan mobil menuju Desa Baru atau Desa Waki, Kecamatan Batu Benawa untuk mengecek kondisi pascabanjir dan bertemu dengan warga.
Baca Juga: Banjir Kalsel, Warga Gatal-gatal dan Terkena Lancat Perlu Obat-obatan
2. Perlu waktu 2 minggu membersihkan sampah
Sementara itu, banjir di Kabupaten HST menyebabkan tumpukan sampah di berbagai ruas jalan. Ada lebih dari 40 armada truk yang beroperasi, dan dibantu oleh berbagai elemen masyarakat untuk membersihkan sampah pascabanjir. Dibutuhkan setidaknya dua minggu untuk menangani seluruh sampah ini hingga keadaan normal kembali.
"Potensi sampah pascamusibah banjir semula diperkirakan 10.000 ton, tapi ternyata estimasi kita salah, ada peningkatan sebanyak 25 persen atau hampir lebih 12.500 ton sampah," ujar Muhammad Yani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) HST, Muhammad Yani, Jumat (29/1/2021) dilansir ANTARA.
Pihaknya juga menyatakan terkendala bahan bakar minyak (BBM) yang langka untuk mengisi armada pengangkut sampah.
3. Kerugian peternakan akibat banjir mencapai Rp2 miliar lebih
Selain itu, semua sektor kehidupan masyarakat HST terdampak, terutama peternakan dan pertanian. Dilansir ANTARA, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HST, Ir Misradi pada Kamis (28/1/2021) di Barabai menyebutkan, total kerugian warga di bidang peternakan mencapai Rp2.183.300.000 atau dua miliar lebih.
"Angka tersebut kemungkinan akan terus meningkat seiring laporan warga. Karena itu baru yang didata langsung oleh Dinas Pertanian," katanya.
Menurutnya, terbesar adalah peternak sapi potong yang merugi mencapai Rp 463 juta dari 45 ekor yang dilaporkan mati atau hilang terseret banjir.
"Saat ini kita telah diminta validasi data oleh dinas provinsi untuk dilaporkan ke kementerian sebagai langkah tindak lanjut berikutnya," katanya.
Meskipun demikian, terkait bantuan kepada peternak ia mengaku masih mengusahakan dan melakukan konsultasi. Menurutnya, pemulihan saat ini fokus di bidang pertanian khususnya padi terlebih dahulu.
"Dari data kita, lahan pertanian yang terdampak banjir adalah sebesar 11.309 hektare terdiri dari lahan yang sudah tumbuh padi namun puso sebanyak 5.144 Hektar dan yang hanya terkena dampak sebanyak 6.165 Hektar," ujar Misradi.
Baca Juga: Warga PPU Kumpulkan Rp675 Juta Bantu Korban Bencana Kalsel dan Sulbar