Berburu Foto di Helipad Pantai Banua Patra

Balikpapan, IDN Times - Menikmati waktu libur di Balikpapan ada banyak spot menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah berkunjung ke kawasan Helipad Pantai Banua Patra, Balikpapan Kota.
Helipad atau landasan helikopter di kawasan Pantai Banua Patra Balikpapan, kini menjadi lokasi para penggemar fotografi untuk mengeksplorasi keindahan alam. Mulai dari lokasi pantai, ombaknya, bebatuan hingga para wisatawan yang bermain di bibir pantai.
Seperti yang dilakukan oleh seorang fotografer Balikpapan, Muhammad Ato, yang jika ada waktu luang dirinya akan mencari lokasi foto (hunting) yang sekiranya banyak memiliki sasaran foto untuk diabadikan, salah satunya adalah di helipad ini.
"Untuk mengasah keterampilan saja mas, jadi sekalian belajar untuk pengambilan gambar yang lebih baik lagi," beber Ato panggilan akrabnya.
1.Spot helipad jadi ajang fotografer mengambil momen foto

Muhammad Ato, penggemar fotografi yang tinggal di Kawasan Gunung Guntur ini telah menjadi fotografer sejak tahun 2011. Awalnya hanya ikut-ikutan rekannya foto pengantin, ternyata mengasyikan sejak itu ia mulai mencoba jadi fotografer.
"Awalnya coba-coba, tapi jadi senang mengabadikan momen-momen tertentu, hingga saat ini," jelas Muhammad Ato, saat berada di Helipad Pantai Banua Patra.
Untuk bidikan foto, Ato lebih senang dengan objek yang bergerak, seperti orang yang sedang bermain air di pantai, atau deburan ombak yang menuju batu karang. Menurutnya, objek bergerak ini membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi.
"Objek bergerak hasilnya lebih baik dan indah, karena dengan hasil itu orang yang melihat hasil fotonya bisa bercerita apa yang ada di dalam foto tersebut," jelas Ato.
2. Hasil foto bisa membawa kepuasan tersendiri

Hasil jepretan foto yang sesuai keinginan membawa kepuasan tersendiri bagi seorang fotografer. Karena momen-momen yang dijadikan sasaran objek fotografer ini seringkali sangat sulit dan bisa didapatkan hanya pada saat-saat tertentu saja.
"Tidak setiap kita hunting mendapatkan momen yang kita inginkan, sepeti suasana senja, deburan ombak, dan lainnya," ungkap Ato.
Namun tidak jarang, jika mencari objek foto bersama rekan-rekannya, banyak yang kehilangan momen, karena lebih banyak ngobrol daripada fokus dengan suatu objek, jadi hasilnya tidak maksimal.
"Biasa sendiri aja, jadi lebih fokus pada keinginan dan bisa konsentrasi," ujarnya sambil tertawa.
3. Pernah juara 3 fotografer di Raja Ampat

Fotografer Muhammad Ato kelahiran Balikpapan, 10 Mei 1979 ini pernah mengikuti lomba fotografi di Raja Ampat, Papua oleh Telkomsel tahun 2017. Berangkat dari keinginan menjadi seorang fotografer yang handal, dirinya ikut serta dalam lomba tersebut. Meski tidak mendapatkan juara satu, namun dirinya sudah membuktikan kemampuan dan hasil kerja kerasnya menekuni dunia fotografi.
"Gak percaya juga, hasil jepretan saya masuk dalam nominasi, dan meraih juara 3," terang Ato.
Menurut Ato, memotret bukan hanya asal jepret, pengetahuan fotografer atas objek yang akan difoto akan membantu mendapatkan hasil foto yang lebih baik.
"Modal utama adalah sungguh-sungguh, konsentrasi dan harus tahu apa yang akan dijadikan objek foto, sebelum mengambil gambar," jelas Ato mengakhiri.