Klaster Gowa Baru Terlacak 39 Persen, Ini Penjelasan Diskes Kaltim

Dari 1.642 masih ada 989 peserta belum melaporkan statusnya

Samarinda, IDN Times – Dari empat klaster yang ditelusuri Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim terkait virus corona atau COVID-19, paling bikin waspada adalah klaster Gowa. Persisnya berasal dari agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu. Namun acara tersebut batal digelar karena antisipasi penyebaran virus corona.

Maklum peserta kegiatan ini tak sedikit. Total keseluruhan dari 31 provinsi adalah 18.698 jiwa. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara yakni 474 peserta. Dengan demikian ada 19.172 yang turut kegiatan tersebut.

Peserta Kaltim saja jumlahnya ada 1.642 orang sementara dari Samarinda ada 200 orang turut serta. Dan hingga saat ini jumlah peserta yang berhasil dilacak Diskes baru sebanyak 653 orang atau 39 persen dari total partisipan Kaltim.

“Dari jumlah itu sebanyak 147 masuk ODP (orang dalam pemantauan) dan 25 PDP (pasien dalam pengawasan), 9 OTG (orang tanpa gejala) dan sebanyak 7 orang terkonfirmasi positif (virus corona),” terang Andi Muhammad Ishak, juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim saat dikonfirmasi pada Sabtu (11/4) pagi.

1. Pasien positif dari klaster gowa tersebar di empat daerah di Kaltim

Klaster Gowa Baru Terlacak 39 Persen, Ini Penjelasan Diskes KaltimPelaksana tugas Kepala Diskes Kaltim, Andi M Ishak dalam keterangan persnya pada Senin (30/3) petang di gedung serba guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda Ulu (IDN Times/Yuda Almerio).

Situasi saat ini di Kaltim, total pasien positif virus corona atau COVID-19 ada 35 kasus. Dari puluhan kasus itu baru 6 orang dinyatakan sembuh dari cengkeraman corona. Namun tak semuanya bisa beruntung, sebab 1 pasien dari Balikpapan dinyatakan meninggal dunia. Dan dia merupakan peserta Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa.

Sebenarnya tak hanya klaster Gowa yang ditelusur Diskes Kaltim, ada juga klaster antiriba, klaster sinode dan klaster KPU. Keempat klaster ini merupakan pemicu penambahan jumlah pasien positif di Kaltim.

“Khusus klaster Gowa total positif COVID-19 ada 7 orang. Terbanyak di Penajam Paser Utara (PPU), 4 pasien, kemudian dari Berau 1 orang, Samarinda 1 pasien dan Balikpapan 1 orang,” sebut Andi yang juga pelaksana tugas Kepala Diskes Kaltim.

Baca Juga: Alat Rapid Test Kemenkes Habis, Pemkot Balikpapan Siap Beli Sendiri 

2. Diskes masih menelusuri semua peserta dari klaster Gowa

Klaster Gowa Baru Terlacak 39 Persen, Ini Penjelasan Diskes KaltimPenanganan virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Diskes Kaltim hingga saat ini masih menelusuri peserta dari Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa. Meski demikian, dirinya mengingatkan tak semua partisipan dari kegiatan tersebut langsung positif virus corona.

Hingga saat ini saja jumlah yang terjangkit ada 7 orang dari 1.642 peserta. Persentase yang tertular bahkan tak sampai 1 persen. Tak hanya itu, gelombang kepulangan para peserta juga berbeda-beda. Bila pulang lebih awal, maka mereka sudah melewati masa inkubasi 14 hari. Namun demikian, pihaknya tetap berharap mereka yang turut dalam agenda tersebut melaporkan diri ke pusat kesehatan di derahnya masing-masing.

“Sebagian besar memang banyak yang tak kooperatif, makanya kami berharap mereka bisa terbuka. Jika tak nyaman dengan petugas medis atau aparat, bisa melalui pemimpin jemaahnya masing-masing,” tegasnya.

3. Tersisa tiga daerah di Kaltim belum terjangkit virus corona

Klaster Gowa Baru Terlacak 39 Persen, Ini Penjelasan Diskes Kaltim(IDN Times/Arief Rahmat)

Hingga saat ini ada 35 kasus positif virus corona di Kaltim. Tersebar 7 kabupaten/kota. Terbanyak di Balikpapan dengan 18 kasus positif, menyusul Samarinda ada 5 pasien positif, lalu PPU mengisolasi 4 pasien, Kutai Timur juga sama ada 4 kasus, lalu Kutai Kartanegara 2 pasien positif kemudian Bontang dan Berau masing-masing 1 kasus.

Artinya tersisa 3 daerah belum terjangkit, yakni Kutai Barat, Paser dan Mahakam Ulu. Dalam hitungan hari penambahan selalu terjadi, meskipun tak konsisten setiap hari namun dalam sepekan kasus pasti bertambah.

Itu sebab, Andi mengingatkan agar warga selalu taat aturan pemerintah mengenai jaga jarak, anjuran pakai masker dan cuci tangan.

“Semua bisa dicegah asal saling mengerti,” pungkasnya.

Baca Juga: Mengamuk, PDP Klaster Gowa di Samarinda Ancam Petugas Medis Pakai Kaca

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya