Industri Batu Bara untuk Mendorong Bisnis Logistik 

Estimasi pertumbuhan bisnis logistik 5-8 persen

Balikpapan, IDN Times - Industri pertambangan batu bara kembali menjadi tumpuan harapan bisnis logistik, dengan produksi batu bara Indonesia hingga 671,75 juta ton, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperhitungkan bisnis logistik bisa tumbuh antara 5-8 persen pada 2023.

“Kami akan maksimalkan kesempatan ini,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Cipta Krida Bahari (CKB Group) Iman Sjafei dilaporkan Antara di Balikpapan, Rabu (24/5/2023).

1. Layanan pasokan dan pengangkutan bagi industri tambang

Industri Batu Bara untuk Mendorong Bisnis Logistik Ilustrasi tongkang mengangkut batu bara (IDN Times/Yuda Almerio)

Untuk itu, jelas Iman, CKB Group berkomitmen untuk terus menyediakan layanan pasokan dan pengangkutan yang diperlukan industri pertambangan. Di industri pertambangan, CKB dikenal sebagai anak usaha ABM Investama, perusahaan investasi strategis pertambangan.

CKB memiliki layanan transportasi atau pengantaran, manajemen pergudangan, pengiriman kargo, pengiriman pasokan ke tempat jauh dan terpencil, menangani pengiriman barang-barang berukuran besar, dan coal barging alias pengangkutan batu bara menggunakan barge atau ponton, hingga bongkar muat.

Baca Juga: Menu Tradisional Lintas Daerah yang Bertransformasi di Balikpapan

2. Peralatan dan petugas profesional

Industri Batu Bara untuk Mendorong Bisnis Logistik Ilustrasi Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4. (dok. Kemenhub)

Untuk menangani pemindahan truk atau ekskavator dengan bobot puluhan hingga ratusan ton, tentu diperlukan peralatan dan petugas yang berpengalaman.

“Kami juga bisa menangani pengiriman alat berat yang ukuran dan bentuknya lebih, mengangkut hasil galian, termasuk membawa produk yang memerlukan penanganan khusus,” jelas Iman.

3. Pengembangan perusahaan 3PL

Industri Batu Bara untuk Mendorong Bisnis Logistik Ilustrasi kapal di Tanjung Perak. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Menurut Iman, pihaknya tidak hanya menyediakan layanan pergudangan seperti tersebut di atas, tetapi juga sebagai salah satu perusahaan 3PL (perusahaan logistik pihak ketiga) yang melakukan tugas pengaturan rantai pasokan (supply chain  management).

CEO Iman juga menegaskan CKB Group taat pada peraturan bea dan cukai. Kepatuhan ini menjadikan CKB Group perusahaan Operator Ekonomi Bersertifikat atau Authorized Economic Operator (AEO) hingga menarik minat Bea Cukai Uni Emirat Arab (UEA) untuk melihat langsung kinerja perusahaan.

Baca Juga: Simpang Lima Muara Rapak Balikpapan Kembali Makan Korban

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya