Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

14 Rumah Amblas di Kukar, Warisan Tambang Ilegal Picu Longsor Maut

Salah satu rumah warga yang terdampak longsor di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). (Dok. Istimewa)

Tenggarong, IDN Times - Sebanyak 14 rumah di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ambles diterjang longsor. Bukan karena bencana alam biasa, tapi akibat warisan kelam tambang ilegal yang tak direklamasi dengan baik.

Peristiwa ini menyebabkan empat warga mengalami luka-luka. Dua korban mengalami luka berat dan telah dirawat di rumah sakit, sementara dua lainnya luka ringan.

1. Longsor parah hingga material masuk ke sungai

Longsor di Desa Purwajaya disebabkan oleh tambang ilegal yang sudah tak beroperasi. (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Timur, Bambang Arwanto, menjelaskan bahwa ada empat titik longsor parah. Salah satunya bahkan menyebabkan material longsor masuk ke sungai dan menyumbat aliran air.

“Penyumbatan ini memicu luapan air sungai hingga membanjiri permukiman warga,” ujarnya di Samarinda, Selasa (13/5/2025).

2. Bekas tambang ilegal tahun 1999 jadi biang kerok

Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto mengatakan tambang ilegal jadi pemicu longsor. (Dok. Istimewa)

Bambang mengungkapkan, longsor ini diduga kuat akibat aktivitas tambang ilegal di wilayah bekas konsesi PT MSA yang beroperasi sekitar tahun 1999 hingga 2000.

Tanah yang tak direklamasi membuat struktur lahan jadi labil. Hujan deras selama tujuh jam memicu longsoran besar dan banjir.

“Ini bukan akibat aktivitas tambang aktif. Tambang itu sudah lama ditinggalkan, sekitar lima sampai enam tahun lalu,” tegasnya.

3. Normalisasi sungai jadi prioritas utama

Tambang ilegal di kawasan Tahura Bukit Suharto. (Dok. Infopublik)

Saat ini, pemerintah fokus pada normalisasi sungai. Bambang menyebut pihaknya bekerja sama dengan Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari perusahaan sekitar serta warga.

“Kami butuh alat berat untuk membersihkan sungai. Warga tak bisa melakukannya sendiri,” katanya.

Rapat koordinasi lintas instansi dijadwalkan berlangsung Rabu (14/5/2025). Sejumlah pihak akan dilibatkan, seperti Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, BPBD, serta pemerintah Kukar dan perangkat desa/kecamatan Loa Janan.

Untuk saat ini, belum ada pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban atas insiden ini. Namun, Pemprov Kaltim memastikan akan terus mendorong peran swasta dalam membantu warga terdampak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us