Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jumlah Keracunan MBG di Martapura Kalsel Bertambah Jadi 75 Orang

Siswa keracunan MBG di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, dirawat di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Siswa keracunan MBG di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, dirawat di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Intinya sih...
  • Sebaran siswa keracunan di enam sekolah, termasuk MI, MTS, dan SMA
  • Penyebab keracunan sedang diselidiki oleh pihak terkait
  • Menu Makan Bergizi Gratis yang diduga menyebabkan keracunan: nasi kuning ayam suwir, tempe goreng, sayur tumis labu siam, wartel, dan buah melon
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banjar, IDN Times - Jumlah siswa keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bertambah. Data terakhir di RSUD Ratu Zalecha Martapura, sudah mencapai 75 orang.

"Sudah 75 orang. Dan sekitar 30 orang yang sudah pulang," ujar Kapolres Banjar, AKBP Dr Fadli, kepada wartawan di depan IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025) malam.

Kapolres mengatakan, Pemkab Banjar sigap merespons insiden ini, baik secara material maupun tenaga kesehatan. Semua puskesmas terdekat sudah diarahkan untuk melayani siswa yang terdampak.

1. Sebaran sekolah yang mengalami keracunan

Siswa keracunan MBG di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, dirawat di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Siswa keracunan MBG di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, dirawat di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengatakan sebaran siswa yang keracunan di enam sekolah. Yakni, Sekolah Islam Terpadu Assalam Martapura (MI, MTS, dan SMA), SDN 1 Pasayangan, SDN 1 Tungkaran, dan SD Muhammadiyah Pasayangan.

"Penyuplai sama, SPPG di Tungkaran," kata Dandim Letkol Bambang Prasetyo.

2. Penyebab diselidiki

Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli saat ke ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura melihat kondisi siswa keracunan MBG, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)
Kapolres Banjar AKBP Dr Fadli saat ke ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura melihat kondisi siswa keracunan MBG, Kamis (9/10/2025). (Hendra Lianor/IDN Times)

Dandim Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengatakan kejadian ini menjadi perhatian khusus pihaknya, dan memastikan mengevaluasi SPPG yang bersangkutan agar tidak terulang lagi. Pihaknya bersama Polres Banjar dan Dinas Kesehatan menyelidiki penyebab keracunan ini. Sampel MBG sudah dibawa ke laboratorium.

"Nanti Polres Banjar dan Dinas Kesehatan akan mengumumkan hasilnya. Kapan waktunya saya belum dapat memastikan," kata Letkol Bambang Prasetyo .

Lebih jauh, Dandim menjelaskan, bahwa progam MBG di Kabupaten Banjar tetap terus berjalan dengan pengawasan lebih ketat serta evaluasi menyeluruh, agar kejadian serupa tidak terulang.

"Program MBG ini kan bagus, kalau ada kesalahan itu pasti. Entah higienitasnya, sanitasinya, hingga cara pengolahannya. Dan itu yang harus kita evaluasi bersama," kata Dandim.

3. Menu MBG: Nasi kuning ayam suwir

Menu MBG yang menyebabkan puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar akan diperiksa ke laboratorium. (istimewa)
Menu MBG yang menyebabkan puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar akan diperiksa ke laboratorium. (istimewa)

Awak media diperlihatkan menu MBG yang diduga menyebabkan siswa keracunan. Dalam ompreng terdapat nasi kuning, lauk ayam suwir, tempe goreng, sayur tumis labu siam dan wartel, sera satu potong buah melon.

Keluarga salah satu siswa yang keracunan, Diroh (35) mengaku ia mendampingi ponakannya ke rumah sakit setelah menyantap MBG. Sedangkan anaknya selamat katena tidak ikut menyantap.

"Yang keracunan mengalami sakit perut, muntah-muntah, ada juga yang sampai berbusa mulutnya," ungkap Diroh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Wartawan Soroti Pejabat DPRD Kaltim: Stop Drama SARA di Media Sosial!

10 Okt 2025, 01:00 WIBNews