Kebakaran Rektorat ULM Picu Spekulasi: Terkait Kasus Guru Besar?

Banjarmasin, IDN Times - Kebakaran Gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin memunculkan spekulasi di tengah masyarakat, khususnya di media sosial. Pasalnya, insiden ini terjadi beberapa hari setelah munculnya isu tak sedap terkait pemeriksaan belasan guru besar dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI.
Komentar warganet membanjiri akun-akun media sosial yang memposting dokumentasi kebakaran. Tak sedikit yang menaruh kecurigaan atas insiden itu dengan mengaitkan pemeriksaan 16 guru besar, yang diduga melanggar integritas akademik saat promosi guru besar.
"Polanya sama seperti yang sudah-sudah, tiap ada kasus pasti kebakaran" tulis salah satu netizen di kolom komentar akun Instagram @wargabanua.
Kebakaran pada Senin (28/7/2025) pagi itu menghanguskan aula lantai 1 meliputi ruangan bagian akademik, ruangan bagian kemahasiswaan dan minat bakat, ruangan alumni, serta di lantai 2 yang terdapat ruang penyimpanan CCTV.
Barang yang terbakar berupa dokumen ijazah cetak untuk calon wisudawan 7 Agustus 2025. Termasuk 40 perangkat komputer dan server yang berisi data-data mahasiswa juga turut dilumat api.
1. Rektor ULM angkat suara: Bantah spekulasi masyarakat

Menanggapi isu liar yang berkembang di media sosial, Rektor ULM Prof. Ahmad Alim Bachri angkat suara. Prof. Ahmad secara tegas menyatakan kebakaran tersebut murni musibah.
"Menanggapi reaksi masyarakat yang berkembang di media sosial, ULM menegaskan bahwa musibah kebakaran ini tidak ada kaitannya dengan verifikasi Guru Besar yang beberapa hari terakhir telah selesai dilaksanakan Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek RI," tulis Prof. Ahmad dalam keterangan resminya di akun resmi @lambungmangkurat.
2. Ruang kepegawaian aman dari kebakaran

Prof. Ahmad juga memastikan, ruangan penting yaitu bagian kepegawaian yang menyimpan data seluruh kepegawaian ULM, tidak terbakar sama sekali.
"Aman dari musibah kebakaran," kata Prof. Ahmad.
Adapun tempat pelayanan Biro Akademik bagi mahasiswa untuk sementara dipindahkan usai kebakaran. Dampaknya, ULM terpaksa menunda tahapan daftar ulang peserta Jalur Mandiri Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, yang semula dijadwalkan 28-31 Juli.
“Ini sebagai upaya pemulihan dulu pasca-kebakaran. Kita akan lakukan pergeseran, mungkin satu atau dua hari ke depan,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Iwan Aflanie, kepada awak media, Senin (28/7/2025).
Selain itu, semua tetap berjalan normal. Termasuk jadwal wisuda ke-125 ULM tak ada perubahan. Tetap digelar pada 7 Agustus 2025.
3. Dugaan skandal Guru Besar ULM yang kembali berlanjut

Pada 21-25 Juli 2025, Inspektorat Jenderal Kemendiktisaintek kembali memeriksa 16 Guru Besar ULM di Banjarmasin, terkait dugaan pelanggaran integritas akademik promosi guru besar.
Pihak ULM membenarkan pemeriksaan tersebut dan menyatakan berjalan secara tertutup dan berdasarkan undangan langsung dari Itjen Kemendiktisaintek kepada masing-masing guru besar yang bersangkutan.
"ULM menghormati proses verifikasi yang berjalan serta menghargai sikap kooperatif para Guru Besar dan semua unsur terkait yang mengikuti proses verifikasi tersebut, sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Humas, dan Sistem Informasi ULM, Yusuf Azis, dalam rilis resminya yang diterbitkan 25 Juli 2025.
Yusuf Azis juga memastikan pemeriksaan tersebut tidak berdampak pada jalannya aktivitas Tridharma perguruan tinggi di ULM.
Sekadar informasi, tepat satu tahun lalu, Juli 2024, Kemendikbudristek mencabut gelar 11 Guru Besar FH ULM atas dugaan pelanggaran integritas akademik.
Kemudian pada September 2024, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) resmi menurunkan akreditasi ULM dari A menjadi C.
Tujuh bulan berselang, 29 April 2025, status reakreditasi ULM naik lebih tinggi menjadi "Unggul". Sesuai SK BAN-PT Nomor 2171/SK/BAN-PT/Ak/PT/IV/2025.
"Predikat Unggul sendiri merupakan peringkat tertinggi dalam sistem akreditasi BAN-PT, melampaui predikat A," kata Rektor ULM Prof. Ahmad, mengutip dari laman resmi ULM usai menerima predikat unggul pada Selasa (29/4/2025).
Banyak yang mengira bahwa naiknya akreditasi ULM adalah akhir dari dugaan skandal guru besar pada kampus tertua di Kalimantan itu. Namun ternyata belum benar-benar tuntas.