Korban Keracunan MBG Capai 130 Orang, SPPG Tungkaran Banjar Ditutup

- Jumlah korban keracunan mencapai 130 orang
- SPPG Tungkaran ditutup sementara untuk investigasi
- Kemungkinan sanksi SPPG Tungkaran
- Program MBG terus berlanjut
Banjar, IDN Times - Jumlah korban keracunan diduga akibat Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), mencapai 130 orang per Jumat (10/10/2025). Di sisi lain, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tungkaran yang jadi penyuplai MBG resmi ditutup sementara per hari ini.
"Total seluruhnya ada 130 korban," ujar Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Golkar Pangarso, saat menjenguk pasien korban MBG di IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Jumlah tersebut tidak semua dirawat di RS Ratu Zalecha, ada beberapa yang dirawat di rumah sakit terdekat lainnya. Pangarso menyebutkan kondisi korban sebagian besar sudah diperbolehkan pulang. Namun, beberapa masih harus mendapatkan perawatan intensif. Berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, setidaknya masih ada 10 pasien yang dalam perawatan.
1. SPPG Tungkaran ditutup sementara untuk investigasi

Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Tungkaran resmi ditutup per hari ini. Ratusan siswa termasuk kepala sekolah Martapura mengalami sakit perut, muntah-muntah, hingga sakit kepala usai menyantap menu MBG pada Kamis kemarin.
"Sementara, sesuai dengan kesepakatan kemarin, mulai hari ini kita hentikan dulu, kita tutup sementara," ujar Komandan Kodim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, usai mengambil sampel dapur tersebut bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan siang tadi.
Penutupan sementara berlaku 14 hari. Dandim mengatakan, bersama pihak terkait akan melakukan investigasi secara menyeluruh.
2. Kemungkinan sanksi SPPG Tungkaran

Dandim Letkol Bambang mengatakan, setelah selesai investigasi, hasilnya akan diserahkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, sanksi pasti ada. Tetapi bentuknya seperti apa akan merujuk kepada aturan.
"Secara detail nanti keputusan apakah ini (SPPG) akan dilanjutkan (beroperasi) kembali atau tidak, itu pihak BGN yang memutuskan. Karena BGN yang punya kewenangan meng-aprove atau mengesahkan SPPG," kata Letkol Bambang.
3. Program MBG terus berlanjut

Meski ada kejadian luar biasa (KLB) ini, Dandim Banjar memastikan program MBG akan terus berjalan. Tidak boleh berhenti.
"Namun, setiap permasalahan yang terjadi itu menjadi evaluasi kita bersama sehingga MBG ini menjadi semakin baik," kata Letkol Bambang.
Soal sekolah yang tidak mendapat pasokan karena SPPG Tungkaran ditutup sementara, Letkol Bambang mengatakan dalam pembagian menu akan dilakukan silang.
"Nanti diatur oleh pihak BGN, karena kan tidak hanya satu dapur ini yang ada di sekitar ini, mungkin akan dilaksanakan dukungan silang dari dapur terdekat ke sekolah penerima manfaat," tutup Dandim.