Taktik Dispar Memompa Denyut Wisata Kaltim yang Melemah karena Corona

Memantik geliat denyut wisata

Samarinda, IDN Times - Pariwisata menjadi salah satu bidang yang terdampak karena pandemik virus corona atau COVID-19. Selama itu terjadi denyut sektor ini kian melemah. Namun perlahan-lahan mulai bangkit, pun demikian pariwisata di Kaltim.

“Ingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor berpotensi besar untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim pada Senin (1/2/2021) petang.

1. Pariwisata Kaltim bakal disokong dengan CHSE dan Masata

Taktik Dispar Memompa Denyut Wisata Kaltim yang Melemah karena CoronaKepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni (Dok. Biro Humas Setprov Kaltim/Istimewa)

Meski demikian dalam pelaksanaannya, Sri mengingatkan harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Itu syarat mutlak di tengah pademik COVID-19. Nah, dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyokong lewat program CHSE. Kepanjangan dari Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability. Nantinya sertifikasi CHSE tersebut menjadi syarat bagi pelaku industri wisata bila ingin dikunjungi turis lokal dan internasional. Pasalnya lisensi ini menjadi penanda destinasi terkait layak dikunjungi lantaran sudah memenuhi standar protokol COVID-19. Selain hal tersebut ada pula Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kaltim yang baru dibentuk.

“Kehadiran Masata Kaltim tentu menjadi angin segar dan mitra dalam pengembangan kepariwisataan daerah berbasis pemberdayaan masyarakat berjalan dengan baik," kata Sri.

2. Ingatkan akses menuju lokasi wisata sangat penting diperhatikan

Taktik Dispar Memompa Denyut Wisata Kaltim yang Melemah karena CoronaJantur (air terjun) Inar Kubar (Dok.IDN Times/Istimewa)

Nantinya organisasi Masata akan ada di setiap daerah Kaltim. Dan salah satu fokusnya sebut Sri adalah desa wisata kemudian pengembangan sumber daya manusia, termasuk akses wisata yang terhubung dengan pusat kedatangan pengunjung. Jangan sampai akses wisata sulit dijangkau, sehingga amenitas (kenyamanan) para turis terganggu.

“Ingat akses pendukung menuju lokasi wisata ini sangat penting diperhatikan,” sebutnya.

Baca Juga: Kemenparekraf Salurkan Bantuan bagi 915 Pekerja Pariwisata di Kaltim 

3. Harus ada kerja sama antar berbagai pihak demi dongkrak pariwisata Kaltim

Taktik Dispar Memompa Denyut Wisata Kaltim yang Melemah karena CoronaIlustrasi batu dinding di Mahakam Ulu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dia pun menambahkan, meski demikian dalam proses mendongkrak pariwisata Kaltim ini tak bisa dilakukan sendiri. Kerja sama dengan berbagai pihak tentu diperlukan.

"Di sinilah peran Masata bisa meningkatkan geliat pariwisata di tengah pandemi bersama stakeholders terkait pariwisata dan pemerintah kabupaten dan kota maupun provinsi," pungkasnya.

Baca Juga: Dongkrak Pariwisata Kaltim, Program CHS Bakal Gandeng Pihak Ketiga

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya